
Hotel Story: YOTEL ORCHARD SINGAPORE
Hello Readers !
Tanpa banyak basa-basi, hari ini saya akan menceritakan pengalaman saya dan keluarga kecil saya menginap di Yotel Singapore.
Bulan April 2018 yang lalu, saya dan keluarga melakukan perjalanan liburan ke Singapore selama 3 hari 2 malam. Malam pertama menginap di Yotel Singapore dan yang kedua menginap di Mercure Bugis Singapore. Saya dan keluarga memang sengaja berganti hotel agar merasakan suasana yang berbeda.
Hotel Bintang 4 Bergaya Futuristik
Yotel Singapore merupakan hotel bintang empat dan tergolong hotel baru di Singapura. Berdasarkan informasi yang saya dapat, Yotel di Singapura ini baru opening sekitar akhir 2017, cmiiw. Fakta menariknya Yotel di Singapura merupakan cabang Yotel pertama di Asia.
Pertama kali mengetahui hotel ini ya dari Traveloka saat sedang mencari-cari penginapan untuk di Singapura. Saya klik gambar fotonya dan pikiran yang terlintas pertama kali adalah “wah interiornya sleek, compact dan futuristik, sangat modern!”.
First Impression Saat Tiba di Yotel
Saya sekeluarga tiba di Yotel sekitar pukul 12 siang. Saat tiba, saya dan suami sedikit kebingungan dengan bentuk bangunan depan hotel dan mencari pintu masuk dengan akses yang mudah. Akses mudah? Ya, karena saat itu yang saya lihat untuk naik dan masuk ke lobby hanya ada tangga tanpa eskalator, sedangkan koper yang saya sekeluarga bawa berukuran besar dan berat (padahal sebelah kiri tangga ada jalan akses mobil yang langsung menuju pintu lobby). Tetapi jangan khawatir, Moms! Di dekat tangga ada lift yang bisa mengantarkan ke lantai atas untuk menuju lobby. Awalnya pun saya dan suami tidak tahu cara menggunakan lift tersebut, sehingga kami memutar lewat jalan yang digunakan untuk akses mobil menuju lobby hotel. Hehe.
Futuristik dengan dominasi warna putih dan ungu. Saat tiba di lobby, suasana dekorasi yang futuristik sangat terasa. Ruangan pun didominasi oleh warna serba putih dan ungu. Lobby Yotel minimalis dan tidak terlalu luas. Tidak ada bell boy atau petugas sekuriti yang membuka pintu dan menyambut tamu. Siang itu lobby sangat penuh ramai dengan tamu yang -sepertinya juga- sedang check in. Di sebelah kiri pintu masuk berjejer komputer tanpa kursi yang awalnya saya tidak tahu untuk apa. Meja resepsionis pun tidak seperti hotel-hotel pada umumnya. Simpel dan modern hampir menyerupai meja kasir di pusat perbelanjaan hehe. Mau menunggu sambil duduk, kursi pun penuh dengan tamu. Suami menghampiri salah satu pegawai dan akhirnya dibantu untuk melakukan proses check in.
Self check in. Adalah pengalaman pertama kali menginap di hotel dengan proses check in sendiri di komputer. Sangat menarik ya? Tenang saja, jika masih bingung, petugas hotel akan membantu. Proses check in ini sangat mudah dan tidak memakan waktu lama. Setelah proses check in selesai, tamu akan dipersilakan untuk mengantri ke kasir untuk mengambil kunci dan membayar biaya deposit.
Biaya deposit SGD100. Setiap tamu yang menginap di Yotel akan dikenakan biaya deposit sebesar SGD100 per malam. Biaya ini dikenakan sebagai jaminan untuk membayar jika ada kerusakan atau kehilangan pada properti milik Yotel yang dilakukan oleh tamu. Jika tidak ada masalah tersebut, biaya deposit akan dikembalikan penuh saat tamu akan check out.
Lorong hotel bernuansa futuristik. Setelah kunci sudah ada di tangan, segera beranjak menuju kamar. Ternyata nuansa lorongnya seperti berada di pesawat luar angkasa atau sejenisnya yang ada di film-film gitu. Selain itu lampu ungu sebagai penerangannya juga menguatkan kesan futuristik di dalam pesawat. Secara keseluruhan di awal, hotel ini memiliki desain interior yang unik dan sedikit nyentrik.
Lokasi Yotel Singapore
Selain karena desain interior yang menarik, lokasi hotel ini pun menarik. Lokasi Yotel ada di sekitar Orchard Road. Siapa sih yang ga tau jalan Orchard Singapura? Jalan ini selalu ada di dalam destinasi orang-orang yang ingin berlibur ke Singapura. Di sekitar nya berjejer pusat perbelanjaan dan crowded oleh wisatawan atau masyarakat lokal.
Yotel sendiri letaknya di belakang Shaw Theaters sebrang ION Orchard. Dari Stasiun MRT Orchard tinggal nyebrang ke Wheelock Place. Dari Wheelock cukup berjalan kaki sekitar 10 menit ke Yotel. Intinya Yotel dekat banget dengan pusat perbelanjaan, tempat makan, halte bus, dan stasiun MRT. Definisi sempurna untuk lokasinya 👌🏻. Desain unik, lokasi sempurna, harga per malamnya? Nah ini dia aspek terpenting, butuh keluar uang berapa ya untuk menginap di sini…?
Room Rate Yotel Singapura
Sejak saya melihat di Traveloka, suka dengan interior dan lokasi hotel, saya mulai memantau rate per malamnya agar mendapat harga terbaiknya (baca: termurah 😁). Akhirnya saya mendapat Yotel dengan rate per malamnya yaitu sekitar 1.6 juta rupiah untuk bulan April 2018.
Saat membaca tulisan di atas pasti kalian berpikir harga terbaiknya saja yang saya dapatkan 1.6 juta untuk ukuran bintang 4? Memang sebagus dan sebesar apa kamarnya? Mahal? Memang mahal. Rate hotel di Singapura itu sebagian besar memang mahal.
Untuk kamar tipe standar versi Yotel, harga per malamnya start from SGD 220++ dan harga tersebut tidak termasuk sarapan. Mahal sekali bukan? That’s why, saya katakan 1.6 juta adalah harga terbaik yang saya dapatkan dari Traveloka. Harga yang saya bayarkan itu belum termasuk sarapan loh, jadi hanya kamar saja. Hmm…
Cabin Room
Ya, sebutan untuk kamar di Yotel adalah cabin. Kok cabin? Emangnya pesawat..? Saya juga tidak tahu persis mengapa dinamakan cabin/kabin untuk setiap kamar di Yotel. Tetapi, menurut perkiraan saya, jika saya benar, konsep kamarnya memang bertemakan atau terinspirasi oleh kabin pesawat. Dari awal juga saya sudah katakan bahwa bentuk lorongnya pun kaya pesawat gitu deh. Nah, dari kamar juga ternyata konsepnya masih serupa. Hal ini terlihat dari size kamar dan desain interior kamar yang compact minimalis.
Kamar yang saya tempati saat menginap bulan April lalu adalah tipe Premium Queen Cabin. Tipe tersebut adalah tipe terendah di Yotel. Di atas tipe tersebut ada Premium Queen Cabin with Bunk, Premium Queen View, Premium Queen View with Bunk, dan First Class Queen. Kabin tipe Queen ini hanya dibedakan oleh lokasi kamar dan tambahan bunk di atas main bed. Selain tipe Queen ada juga tipe King yang harganya pasti jauh lebih mahal dari Queen. Tipe King sendiri ada 2 jenis yaitu First Class King Junior Suite dan VIP King Suit View. Perbedaan di antara keduanya terletak pada size dan fasilitas kamar.
Premium Queen Cabin
Ini adalah tipe kabin yang saya pesan. Kesan pertama saat membuka pintu kamar untuk pertama kali adalah wow kecil banget! Yaa gimana ga kecil wong luas kamarnya saja hanya 16m2. Wastafel pun di samping persis tempat tidur.
Saking kecilnya, mau menaruh dan membuka koper berukuran 29 inch aja susah banget! Jangankan buka koper, mau lalu lalang aja harus bergantian dengan suami. Kebayang kan sempit dan kecilnya kamar Yotel ini?
Kesan lainnya saat pertama tiba di kamar, kamarnya super bersih dan terang. Saya suka dengan suasana kamar hotel yang terang dan tidak remang-remang. Sepertinya dekorasi serba putih di kamar mendukung kamar menjadi tampak lebih terang.
Kamar mandi dengan pemandangan gedung di Singapura. Saat membuka pintu kamar, pandangan lurus ke depan biasanya adalah berupa jendela besar. Lain halnya pada Yotel yaitu sebuah kamar mandi. Menariknya, kamar mandi yang ada di kamar tidak dibatasi oleh dinding pada umumnya melainkan dengan sandblasted tempered glass tebal. Lalu di mana letak jendela kamar? Jawabannya adalah di kamar mandi! So, di balik pintu kaca kamar mandi terdapat jendela besar yang digunakan juga sebagai jendela kamar itu sendiri. Saya tahu pasti pada bertanya-tanya kalau mandi bakalan dilihat orang dong? Iya bisa banget lah kalau tirai penutupnya juga tidak diturunkan. Tenang saja tirai penutupnya pun 2 lapis, yang tebal dan yang tipis. Aman kok aman. But, ini luar biasa sih kegiatan mandi yang biasanya pemandangannya hanya dinding malah pemandangannya gedung tinggi. Salah satu poin menarik nih di hotel ini.
Desain kamar serba compact. Biasanya kalau menginap di hotel kan banyak furniture ya mulai dari meja gantung di bawah tv, meja rias, meja besar beserta kursi, lemari dan lain-lain. Di Yotel kalian ga akan nemu yang kaya gitu saat pertama kali buka pintu kamar. Semua minimalis. Hanya terlihat 1 buah tempat tidur, 1 buah meja samping tempat tidur, papan besar di dinding beserta televisi, hanger, kamar mandi dan wastafel. Furniture lainnya? Ada, namun tersembunyi. Di situ lah letak kerennya kamar ini (dan masih banyak hal keren lainnya sih dari hotel ini).
Adjustable smart bed. Siapapun yang mendesain Yotel ini, saya bilang smart. Ukuran kamar yang mungil walaupun terlihat minimalis pada awalnya, namun jika di explore fasilitas kamarnya cukup lengkap loh. Meja samping tempat tidur bukan hanya sebagai meja namun, pada bagian bawah terdapat kulkas kecil. Papan besar di dinding depan tempat tidur pun tidak hanya berisi televisi namun, tersimpan meja setrikaan, meja bawah televisi, payung, hair dryer dan lampu. Dan yang paling tidak biasa nih, kasurnya bisa dibaringkan atau ditegakkan. Semacam kasur di rumah sakit itu loh.
Yup, daya tarik Yotel lainnya adalah penggunaan adjustable smart bed ini pada setiap kamar. Kalau ingin menonton tv ya tinggal ditekan tombol samping kasur agar kasurnya tegak seperti sofa. Mau tidur tinggal tekan tombol lagi biar kasurnya turun. Asik ya? Kasurnya juga empuk dan nyaman buat ditiduri. Ukuran kasurnya sendiri adalah Queen size. Untuk saya, suami dan dua anak balita sih ngepas banget ya tidur di bed ukuran queen.
Fasilitas penunjang kamar lainnya. Harga yang saya bayarkan untuk menginap memang tidak termasuk biaya sarapan namun, sudah termasuk free wifi. Jaringan koneksi wifi di kamar dan diseluruh area hotel menurut saya termasuk bagus dan cepat. Akses internet tidak pernah tersendat atau terputus-putus selama terhubung dengan wifi hotel. Selain mendapat akses wifi berkualitas baik, saya mendapat fasilitas peralatan mandi yang premium. Yotel menggunakan Urban Skincare Co untuk body lotion, shampoo, conditioner, body wash dan hand wash. Tak perlu takut kehabisan, Yotel menyediakan produk tersebut dalam bentuk botol pump besar. Eits, tapi jangan berharap bisa membawa pulang botol tersebut ya karena botol tersebut tergantung dan terkunci di dinding. Hehe. Lalu, pasta gigi yang diberikan pun premium menggunakan Colgate dan sikat giginya lembuuut banget, Moms! Baru pertama kali ini nemu sikat gigi di hotel lembut kaya bawa sendiri dari rumah. Norak ya! Nah, untuk fasilitas penunjang lainnya masih sama dan tidak ada yang spesial sih seperti 2 buah botol air mineral, 2 buah teh beserta gula dan ketel air panas. But, ada satu hal yang kurang yaitu tempat sampah. Tempat sampah hanya satu dan itu letaknya di samping tempat tidur. Selebihnya fasilitas di kamar Yotel sudah sangat baik.
Restoran di Yotel Singapore
Berhubung saya tidak mengambil paket sarapan di hotel, saya tidak bisa berkomentar banyak mengenai restoran di hotel ini. Sekilas yang saya lihat, -karena akses menuju swimming pool melewati restoran-, ruangan restonya tidak begitu besar dengan jendela lebar menghadap kolam renang. Sayang sekali sih tidak mencoba karena kalau kemarin pilih yang include sarapan jadi lebih mahal bayar hotelnya. Maklum kaum low budget yang kepengen coba nginep di hotel keren ya gini, ga ambil paket sarapan! Hehe.
Swimming Pool Yotel Singapore
Salah satu alasan saya memilih hotel bintang empat yaitu adanya fasilitas kolam renang. Kegiatan renang seperti sebuah rutinitas yang wajib dilakukan saat liburan bersama anak-anak, terutama anak saya yang pertama. Jadi, sebisa mungkin kalau pergi liburan akan memilih hotel berfasilitas kolam renang.
Fasilitas kolam renang di Yotel Singapura ini berada di lantai yang sama dengan restoran, saya lupa lantai berapa. Kolam renangnya outdoor dan tidak terlalu besar. Walaupun outdoor, di sekitar maupun di dalam kolam sangat bersih dan airnya pun jernih. Kolam di Yotel juga terdiri dari kolam renang dewasa dan anak-anak. Untuk view di sekitar kolam renang tergolong biasa saja menurut saya. Malah di samping kanan tertutup oleh bangunan lain.
YOSHI and YOLANDA
Hal terakhir yang akan saya bahas tentang Yotel adalah Yoshi dan Yolanda. Ini dia yang paling unik dari Yotel. Siapakah mereka? Mereka adalah robot room service. Jadi room service di Yotel ini sudah dilakukan oleh robot yang dinamakan Yoshi dan Yolanda. Butuh tambahan air mineral, ganti handuk? Yoshi atau Yolanda siap mengantar kebutuhan itu ke kamar kalian. Keren banget ya! Ketika mereka sudah berada di depan pintu, mereka akan menelepon untuk memberitahukan bahwa mereka sudah ada di depan agar segera dibukakan pintunya. Mereka juga bernyanyi loh saat mengantarkan barang yang kita butuhkan. Gemas! Oiya, sekilas robot Yoshi dan Yolanda ini mirip dengan robot R2D2-nya Star Wars loh.
So, Yotel….. Is It Worth The Hype?
Is it worth the hype? Depend on you. Bagi yang menginginkan kemewahan dari hotel bintang 4, Yotel tidak cocok. Saya tidak menemukan kesan mewah di hotel ini, Yotel lebih berkesan sebagai hotel yang unik. Selain itu Yotel sedikit kurang cocok dijadikan hotel keluarga karena luas kamar yang terbatas. Bagi saya yang menginap bersama keluarga, dengan total 4 orang dalam satu kamar, Yotel sangatlah tidak nyaman. Kamarnya ternyata sempit sekali. Apalagi membawa koper yang sangat besar, oh no! Posisi tempat sampah di samping tempat tidur pun sangat tidak menyenangkan bagi saya. Of course, Yotel akan nyaman untuk keluarga jika mempunyai budget lebih untuk memesan kamar tipe King, untuk tipe Queen saya tidak sarankan sekalipun Queen dengan bunk.
Di luar masalah size, Yotel layak dicoba jika ingin merasakan sensasi tidur dalam kabin pesawat dengan menggunakan adjustable bed atau mandi di lantai yang tinggi dengan pemandangan gedung di Singapura. Robot Yoshi dan Yolanda juga sebuah atraksi menarik di hotel ini. Namun, informasi terakhir yang saya dapat beberapa hotel di Singapura juga sudah menggunakan robot seperti ini untuk melakukan pelayanan kamar. Di luar hal-hal tersebut, Yotel tetap saya rekomendasikan jika kalian sangat concern terhadap kebersihan kamar hotel karena kamar Yotel sangat sangat sangat bersih. Terakhir, jika ingin menginap di lokasi yang sangat dekat dengan Orchard Road, Yotel adalah jawabannya. Menurut saya, harga Yotel untuk kamar standar dengan kualitas fasilitas moderen dan unik masih lebih murah dibanding hotel-hotel di sekitar Orchard lainnya.
Well, semoga cukup jelas ya informasi yang saya berikan tentang Yotel. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kalian yang membaca. Saya mohon maaf bila ada kata yang tidak sengaja menyinggung pihak tertentu terkait opini saya dalam tulisan ini.
Thank you for visit my blog!
Best Regards, 💋


4 Comments
Kay_lee
Heyya, did u know? Yotel open new branch near Changi. Wish you get there n review them. Thx! ๐
hellomamika
Hi Kay_lee! Ah ya i heard it. Maybe soon i’ll try it when i visit SG. Thx ๐
Tri Wahyu
Hii Mamika, itu pengembalian dana apakah setelah 14 hari kerja?? Karena saya check in tgl 31 agustus dan check out tgl 3 September dan saya cek di tgl 4 september belum ada pengembalian dana dr Yotel.
hellomamika
Hello, Mbak Tri Wahyu, boleh saya tau pembayaran deposit menggunakan cash atau credit card?? Karena pengalaman saya selalu membayar uang deposit dengan cash. So,setelah check out uang saya langsung kembali. Jika menggunakan cc or debit, saya kurang paham, Mbak.. mungkin bisa ditanyakan via email ke pihak Yotel..