Menerapkan Gaya Hidup Minimalis Bebas Sampah Makanan Dalam Keluarga
Kata-kata pada gambar di atas selalu saya gaungi saat anak-anak sedang makan. Tujuannya, agar mereka bisa menghargai makanan dan berempati kepada orang yang hidupnya masih kurang beruntung, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Tujuan lain yang lebih jauh, saya ingin membiasakan mereka hidup minimalis bebas sampah makanan. Jadi, ketika dewasa nanti, saya berharap mereka bisa bertanggung jawab terhadap makanan yang mereka miliki agar tidak terbuang sia-sia.
ALASAN MENERAPKAN GAYA HIDUP MINIMALIS BEBAS SAMPAH MAKANAN
Sebelum menjelaskan alasan saya hidup minimalis bebas sampah makanan, apa sih yang kalian tahu tentang sampah makanan?
Food Wastage
Sampah makanan atau dikenal dengan istilah food wastage ini memiliki dua jenis sampah yaitu, food waste dan food loss.
Food waste adalah sampah makanan yang berasal dari makanan siap makan atau sudah dimasak, bukan mentah (raw food). Sedangkan, food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan baku makanan mentah. Contoh food loss adalah sayur, buah-buahan, dan aneka daging mentah.
Mengapa makanan tersebut menjadi sampah? Salah satunya memang sudah busuk dan melewati batas kadaluarsa. Namun, tahukah kalian bahwa ada juga sampah makanan yang sebenarnya masih layak konsumsi (atau makanan masih dalam kondisi yang baik) sebelum akhirnya dibuang ke tempat sampah? Ya, ini fakta.
- Pernahkah kalian membuang sayuran dan buah kisut akibat terlalu lama disimpan dalam kulkas?
- Pernahkah kalian tidak menghabiskan makanan, di rumah maupun di restoran? Entah karena tidak enak atau sudah kekenyangan.
- Pernahkah kalian membuang bumbu-bumbu dapur akibat terlalu lama disimpan dan membusuk? Kemiri, ketumbar, merica, jahe, kencur, dan lainnya.
- Pernahkah kalian membuang mie instan kadaluarsa yang masih utuh?
- Mengapa kalian tidak mengkonsumsi makanan tersebut saat masih segar atau belum kadaluarsa?
Jika pernah melakukan hal-hal di atas, hentikan dan mulailah belajar menerapkan hidup minimalis bebas sampah makanan seperti saya. Sebab, permasalahan sampah makanan bukanlah hal yang receh untuk disepelekan.
Indonesia dan Sampah Makanan
Data yang saya dapat, Indonesia menjadi penyumbang sampah makanan terbesar ke-2 setelah negara Arab. Lebih mengejutkan lagi, rata-rata satu orang Indonesia membuang makanan yang masih layak sekitar 300kg setiap tahun. Sementara di sisi lain, masih ada 19.4 juta penduduk di Indonesia yang mengalami gizi buruk. Fakta-fakta tersebut diperoleh dari studi yang dilakukan oleh Economist Intelligent Unit.
Sampah Makanan = Perusak Lingkungan
Dampak dari sampah makanan juga tidak kalah mengejutkan. Selain berdampak kepada sektor ekonomi dan sosial, di mana makanan yang masih layak itu seharusnya diberikan kepada masyarakat yang kekurangan gizi, sampah makanan memiliki peran besar dalam kerusakan lingkungan. Salah satunya, menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca dan perubahan iklim di bumi akibat gas emisi karbon yang dihasilkan oleh sampah makanan. Kalau sudah seperti itu, bagaimana kelanjutan hidup anak-cucu kita di bumi nanti?
Membaca fakta dan data dari berbagai jurnal ilmiah terkait sampah makanan, membuat saya tersadar betapa besar dampak yang dihasilkan dari sebuah sampah makanan. Alasan itulah yang membuat saya belajar menerapakan gaya hidup minimalis bebas sampah pada kehidupan keluarga. Bukankah, hal-hal baik itu memang sebaiknya dimulai dari keluarga, kan ?
CARA PENERAPAN GAYA HIDUP MINIMALIS BEBAS SAMPAH MAKANAN DALAM KELUARGA
First of all, saya perlu menggarisbawahi bahwa kata ‘hidup minimalis’ tidaklah sama dengan hidup pelit seadanya. Jadi, saat membaca ‘gaya hidup minimalis bebas sampah makanan’ bukan berarti makan seadanya atau pengiritan. Gaya hidup minimalis bebas sampah makanan yang saya terapkan adalah makanan yang ada, yang sudah dibeli, yang sudah dimasak, sebanyak apapun, habiskan dan jangan ada yang tersisa. Berikut di bawah ini adalah gaya hidup minimalis bebas sampah makanan yang saya terapkan di keluarga.
Membuat Daftar Menu Makan Harian
Saya selalu membuat catatan menu makanan sehari-hari. Mulai dari menu sarapan, makan siang (sekaligus menu bekal suami), hingga makan malam. Mengapa membuat daftar menu penting?
1. Daftar menu makan harian, memudahkan saya membuat daftar belanja bahan makanan. Harapannya, belanja sesuai yang dibutuhkan, sehingga tidak ada bahan makanan yang menganggur dan tersisa lama dalam kulkas. Sebab, semua bahan makanan sudah memiliki jadwal tersendiri untuk dimasak atau dikonsumsi. Kemungkinan terbuang dalam kondisi masih layak sangat kecil, atau bahkan tidak ada.
2. Daftar menu makan harian, membuat saya masak sesuai porsinya. Sebagai contoh, menu makan siang adalah sup ayam. Jadi, saya sudah memperhitungkan jumlah sayur dan ayam yang dibutuhkan untuk membuat sup dalam satu kali makan siang agar tidak ada yang tersisa atau terbuang.
3. Adanya daftar menu makan harian, artinya ada berbagai variasi menu makanan. Diharapkan dengan adanya variasi makanan yang berubah-ubah, suami dan anak-anak semangat untuk menghabiskan makanan yang sudah tersedia.
Silakan download pdf jadwal menu versi saya di bawah ini : Menu lunch & dinner hellomamika
Belanja Makanan Sesuai Kebutuhan, Tidak Tergoda Diskon
Terkadang, walaupun sudah membuat daftar belanjaan, seorang wanita mengalami yang namanya kalap belanja. Tak terkecuali, belanja sayur atau buah-buahan. Melihat tulisan ‘Pakcoy Organik Buy 1 Get 1’, tanpa banyak berpikir, langsung tergoda ambil banyak. Padahal, produk sayuran hijau ada masa penyimpanannya dalam kulkas. Tak masalah beli banyak jika memang yakin habis dikonsumsi. Pada kenyataannya, saat sayuran hijau berubah warna menjadi kekuningan dan berbintik hitam, tak sedikit orang yang langsung membuangnya ke tempat sampah.
Mengolah Makanan Di Rumah Secara Maksimal
Saya berusaha mengolah bahan makanan seperti sayur dan daging semaksimal mungkin, tanpa meninggalkan sisa atau terbuang sia-sia. Contoh, ketika memasak bayam atau kangkung, saya tetap memasak bagian batangnya. Begitu pula dengan kulit udang. Kulit udang masih bisa diolah sebagai bumbu penyedap masakan.
Membuat Bumbu Halus Siap Masak
Untuk menghindari penyimpanan bumbu dapur terlalu lama, yang bisa membuat bahan tersebut kering, berair, dan busuk, saya memutuskan untuk mengolahnya menjadi bumbu halus. Bumbu yang telah dihaluskan, saya bagi ke dalam beberapa wadah kecil dan disimpan di freezer agar lebih awet. Jadi, ketika hendak masak, saya tidak perlu menyiapkan bumbu lagi. Selain tidak ada bahan yang terbuang, cara ini dapat menghemat waktu memasak.
Membuat Preparasi Makanan (Food Preparation)
Sebenarnya, menghaluskan bumbu dapur dan memasukkannya dalam beberapa wadah adalah bagian dalam preparasi makanan. Tak hanya bumbu, sayuran dan daging juga perlu dilakukan food preparation. Contoh, saya membagi beberapa potong ayam sesuai porsi menu makanan ke dalam beberapa wadah. Begitu juga dengan sayuran.
Saat Makan Di Restoran, Habiskan Atau Bawa Pulang Sisanya
Ketika makan di sebuah restoran ataupun sejenisnya, saya seringkali menjumpai makanan yang tersisa cukup banyak pada piring yang ditinggalkan oleh pengunjung. Oleh karenanya, ketika makan di restoran, saya hanya pesan makanan yang memang pasti bisa saya habiskan. Sekalipun tak habis, saya meminta sisanya untuk take away. Tak perlu rasa gengsi, menghabiskan makanan hingga piring bersih atau meminta sisa makanan untuk dibawa pulang, bukanlah aib kok. Dan juga, saya mengajarkan kepada anak-anak saya, pesan secukupnya. Apabila kurang, baru boleh nambah dan pesan kembali.
Saat Di Pesawat, Tolak Makanan Jika Memang Tak Ingin Makan
Jika kalian bepergian dengan pesawat full service, dimana kalian mendapat fasilitas makanan gratis, tolaklah bila memang kalian masih kenyang atau sedang tak ingin makan. Jika memang mau menerimanya, habiskan. Saya punya pengalaman mendapatkan tatapan sinis dari seorang pramugari di sebuah maskapai asing, ketika dia hendak mengambil nampan yang berisi piring bekas makan anak saya. Saya menyadari isi piring anak saya memang masih penuh dan Dia melihat sambil bergumam dalam bahasa setengah Inggris dan India. Saat itu, saya dan suami tidak sanggup menghabiskan sisa makanan anak saya karena sudah kenyang. Porsinya memang cukup besar untuk anak-anak. Adanya hal tersebut membuat saya memahami, menghabiskan makanan tidak hanya sebagai bentuk menghargai makanan, namun juga menghargai orang yang telah memberikan atau menyajikannya. Wajar jika pramugari itu merasa tersinggung walaupun bukan dia yang memasaknya.
Pikirkan Sisa Makanan Acara Pesta Yang Kalian Buat
Mengadakan suatu pesta dengan hidangan makanan yang berlimpah adalah hak si pemilik acara. Namun, ingat, jangan sampai makanan di pesta itu terbuang dan mubazir karena tak habis. Saya pun mengalami makanan sisa yang berlebih saat menggelar pesta pernikahan. Solusinya, keluarga membagikannya kepada tetangga dan warga sekitar.
Pemilik acara kerapkali ketakutan bila makanan untuk tamu kurang, tanpa memperdulikan nasib makanan berlebih yang berpotensi untuk terbuang sia-sia. Padahal itu sama pentingnya. So, ini lah pelajaran bagi kalian yang akan mengadakan suatu pesta, pikirkan makanan sisa akan kalian berikan kepada siapa. Biasanya, pemilik acara membagikan makanan berlebih pada keluarganya. Alternatif lain yang lebih mudah, jaman sekarang bisa menyerahkan kepada organisasi yang bisa menampung makanan berlebih untuk disalurkan kepada pihak yang membutuhkan makanan, salah satunya, Bandung Food Smart City.
Bandung Food Smart City
adalah organisasi yang ingin mewujudkan bumi sehat bebas sampah makanan, terutama untuk kota Bandung. Mengapa saya pilih organisasi ini? Sebab saya orang Bandung. Hehe bercanda. Lebih dari itu, organisasi ini memiliki program yang bagus untuk mengurangi food wastage (lihat foto di bawah ini) :
Selain ketiga program tersebut, mereka juga aktif mengkampanyekan soal food waste di instagram. Bagi yang masih awam tentang food waste dan cara hidup minim sampah makanan, terutama dalam rumah tangga, kalian bisa follow instagramnya. Nah, ini salah satu contoh tips berguna untuk mengurangi resiko food loss.
SIAP HIDUP BEBAS SAMPAH MAKANAN?
Well, itu lah yang saya terapkan untuk mewujudkan bumi sehat bebas sampah makanan. Paling tidak, untuk Indonesia. Cara yang saya terapkan mudah, kan? Agar lebih mudah lagi menerapkan bebas sampah makanan, just remember, ketika kamu membuang makanan yang masih layak, ada jutaan orang yang menanti datangnya makanan tersebut. Kamu yang masih mudah mendapat makanan layak, hargailah makanan itu.
Semoga tulisan saya di atas bisa menginspirasi kalian untuk hidup bebas sampah juga 🙂