LIBURAN KE HK DAY 1 : CGK-SIN-HK
Hello Readers !
Post kali ini (dan beberapa postingan ke depan) saya akan menceritakan detail itinerary per hari yang saya lakukan bersama keluarga selama liburan di Hong Kong kemarin. Yah, intinya, tulisan yang ada di post ini adalah jurnal atau catatan pribadi perjalanan liburan saya yang bisa dibaca secara online oleh kalian. Hehehe.
***
BERANGKAT KE HK
Setelah menunggu sekitar 8 bulan, akhirnya waktu yang sangat ditunggu dan dinantikan tiba juga. Liburan ke Hong Kong. Yeay! Alhamdulillah!
Keberangkatan kami berempat dari Jakarta dengan maskapai Singapore Airlines, dijadwalkan terbang tanggal 14 April 2019 pukul 14.10 wib menuju Singapore. Penerbangan dilanjutkan kembali dengan maskapai yang sama pukul 18.50 (waktu Singapore) Singapore menuju Hong Kong. Saya sengaja memilih penerbangan yang ada waktu transitnya, agar anak-anak tidak bosan, setidaknya tidak duduk selama 5 jam di pesawat (kalau transit, durasi perjalanan menjadi 2jam+3jam).
BANDARA SOEKARNO-HATTA
Pukul 9 pagi, saya, suami dan kedua anak kami, sudah siap berangkat dari rumah menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Kami berempat pergi dengan taksi online. Ongkos taksi online dari rumah ke bandara sekitar 200ribu, sudah include biaya toll. Lumayan lah ya daripada simpan mobil di bandara lebih mahal, sudah gitu harus nyetir pula. Males. Cari yang praktis saja deh pakai taksi online. Hehe.
Pagi itu, jalan tol menuju bandara kosong. Mungkin hari minggu? Jadi, hanya sekitar satu jam perjalanan dari rumah menuju bandara. Pukul 10 pagi, saya sekeluarga sudah tiba di Terminal 3 Soekarno Hatta.
Sampai di bandara, saya sekeluarga langsung mencari check-in counter maskapai Singapore Airlines. Eh, ternyata masih belum dibuka buat check-in. Petugas bilang sejam lagi baru akan dibuka. Memang sih, waktu keberangkatan masih 3 jam lagi. But, it’s better than late, right? Saya dan suami selalu berangkat lebih awal terutama untuk penerbangan internasional. Ya, sebagai antisipasi jika antrian di bagian imigrasi panjang. 🙂
JAVAMIFI
Sembari menunggu konter check in dibuka, saya mencari letak konter Javamifi di terminal 3. Ketemu. Ternyata letaknya bersebelahan dengan konter maskapai Garuda Indonesia. Tujuan saya ke Javamifi tentunya adalah mengambil modem wifi yang sudah saya pesan melalui web Javamifi sebulan yang lalu. Tiba di konter, saya tunjukkan kode pemesanan kepada petugas. Gak butuh waktu lama, petugas langsung menyiapkan modem, menjelaskan cara pakainya dan beres, modem bisa langsung dibawa. Hidup terasa hampa kalau gak ada koneksi internet! Haha! Lebay 😛
LUGGAGE WRAPPING
Beres urusan modem, tidak jauh dari konter Javamifi, suami langsung menuju tempat untuk membungkus koper. Itu loh luggage wrapping istilah kerennya. Hehe. Kalau tidak salah biayanya 50ribu per tas. Setiap kami bepergian, koper hampir selalu di-wrap untuk menghindari koper pecah atau tergores. Intinya untuk melindungi koper lah. Jadi, kalau dibanting-banting oleh petugas bagasi di bandara setidaknya gak rusak parah karena sudah dibalut kencang oleh lilitan tapes-nya. Hihihi.
CHECK-IN PESAWAT
Jam 11 siang, saya dan keluarga kembali menuju konter untuk check-in. Pas banget baru dibuka. Belum ada antrian panjang.
Saya dan suami check-in pesawat untuk penerbangan Jakarta-Singapore dan juga Singapore-Hong Kong. Ya, check-in pesawat transit hanya perlu dilakukan sekali di awal keberangkatan.
Jadi, bagi yang sekarang bertanya-tanya nih, gimana sih cara check-in pesawat yang ada transitnya?
Untuk penerbangan transit dengan maskapai yang sama, check-in dilakukan bersamaan di bandara awal keberangkatan.
Begitu loh…
Oh ya, saat check-in, saya juga bahagia mendapat tempat duduk di posisi front row dalam penerbangan Singapore-Hong Kong. Tanpa request, ternyata petugas check-in akan sangat pengertian memberikan posisi front row bagi penumpang yang membawa balita. Dengan catatan, tempat duduk tersebut memang belum terisi penumpang prioritas lainnya ya. Alias masih kosong. Ada manfaatnya ya datang lebih awal untuk antrian check-in!
PESAWAT DELAY !
Salah satu alasan saya memilih maskapai Singapore Airlines adalah ketepatan waktu berangkat. Eh, tetapi, entah karena alasan apa, pada hari itu waktu keberangkatan mundur 1 jam menjadi pukul 15.00 wib. Artinya waktu Singapore sudah menunjukkan pukul 16.00, sedangkan penerbangan selanjutnya pukul 18.50 waktu Singapore.
Saat itu juga saya panik! (Saya saja yang panik, kalau suami sih kelihatan santai saja hehe)
Panik karena saat itu adalah penerbangan transit pertama saya. Huhu.
Kalau sampai terlambat naik ke penerbangan selanjutnya gimana dong?
Masa iya beli tiket lagi?
Kan mahal…
Ternyata eh ternyata…
Petugas Singapore Airlines menjelaskan ketentuan penerbangan transit. Penjelasannya membuat hati jadi lebih tenang. Jadi begini…
Apabila penerbangan pertama mengalami keterlambatan sehingga ditinggal oleh pesawat untuk penerbangan selanjutnya, pihak maskapai akan bertanggung jawab sepenuhnya.Dengan catatan, penerbangan transit dilakukan oleh maskapai yang sama.
So, kalian transit jangan khawatir jika ada case seperti saya ini. Tidak perlu takut ditinggal pesawat lalu membeli tiket lagi. Mereka akan mencarikan solusinya kok. Misalnya ikut dalam penerbangan di jam berikutnya.
LARI-LARI DI BANDARA CHANGI SINGAPORE
Pesawat dari Jakarta mendarat di terminal 3 Changi Singapore pukul 6 sore waktu setempat. Begitu turun dari pesawat, saya sekeluarga langsung berlarian menuju tempat khusus transit. Dilanjutkan naik kereta menuju terminal 2. Iya! Sudah terlambat, pindah terminal pula! Lumayan lah sore itu judulnya jogging di Singapore, walau hanya di bandaranya saja. Hahaha.
Alhamdulillah, gak sia-sia lari sampai ‘ngos-ngos-an’ dari mulai pindah terminal sampai tiba di gate keberangkatan karena pesawatnya masih ada dan belum berangkat. 😀
KENYANG SEKENYANG-KENYANGNYA MAKAN DI PESAWAT
Enaknya naik pesawat full service selain ada fasilitas entertainment flight, ada makan juga. Berhubung naik pesawatnya transit, naik 2 pesawat yang berbeda, berarti mendapat 2 kali makan juga. Dan kalian tahu? Itu kenyang banget!
Saat berangkat dari Jakarta menuju Singapore, saya dan keluarga mendapat 4 porsi makan reguler. Iya, anak saya yang kedua juga dapat. Padahal pengalaman saya naik Garuda dulu, usia anak di bawah 2 tahun tidak mendapat makan. Lah ini? Dapat. Agak sedikit terkejut sih, pelayanan soal makanannya oke juga nih maskapai, dalam hati saya. Porsinya juga tidak sedikit ya. Belum lagi ditambah dessert-nya. Untuk anak saya sih porsi sebesar itu berlebihan. Sudah pasti tidak habis. Lalu yang akan habiskan makanan anak-anak, siapa lagi kalau bukan saya dan suami?
Berlanjut setelah episode berlarian di Changi – dalam keadaan perut yang ‘eungap‘ kebanyakan makan -, baru duduk di pesawat selanjutnya sudah dikasih cemilan lagi dan buku menu makanan malam. Hahaha. Alhasil, saya menolak makan berat dalam perjalanan Singapore menuju Hong Kong. Cukup menghabiskan makanan Syara saja ditambah dessert es krim coklat yang tak mungkin saya tolak. Begitu es krim coklat habis, pramugari pun masih menawarkan saya tambah es krim dan mengingatkan untuk makan lagi (karena saya belum makan makanan berat). Oh tidak! Luar biasa memang pelayanan Singapore Airlines ini. The best!
ENJOY MOVIE ON BOARD
Selama berangkat ke Hong Kong, baik penerbangan awal dan kedua, alhamdulillah anak-anak tidak ada rewel yang membabi buta. Ya, sesekali Si Bungsu nangis karena ngantuk dan Muppet Babies di TV mati saat ada announcement dari pilot. Selebihnya baik-baik saja. Si Sulung sibuk main games dan nonton movie. Tantangan terbang 3 jam bersama balita berhasil!
HONG KONG INTERNATIONAL AIRPORT
Akhirnya, sekitar pukul 12 malam waktu setempat, saya dan keluarga tiba di bandara Hong Kong di Lantau Island. Alhamdulillah! Senang sekali rasanya menginjakkan kaki saat tiba di bandara malam itu.
“Kita di Hong Kong, Yank!”
Teriak saya pada suami. Gak nyangka aja, saya dan suami bisa nge’bolang’ sejauh ini, sambil ajak dua anak balita pula. Hehe.
Malam itu, begitu turun dari pesawat, saya langsung menuju kamar mandi menemani Syara. Btw, ternyata kamar mandi di bandara Hong Kong tidak terlalu bersih ya. Atau emang lagi dapat yang gak bersih? Mana petugasnya bebersih kamar mandi sambil banting-banting pintu pula. Entah kenapa? Kalau lihat soal kebersihan, hmm masih kalah bersih dengan terminal 3 Soekarno Hatta. Bandaranya juga ya biasa saja. Kalau dibandingkan dengan Changi Airport sih, masih jauh lebih bagus dan keren Changi. Hmm… ya sekedar cerita saja sih itu tanpa ada maksud lain. Hanya saja ekspektasi awal, bandaranya akan lebih bagus dari Changi di Singapore. Ternyata gak juga. 🙂
TAXI
Setelah selesai semua urusan imigrasi dan bagasi, saya dan suami mencari tempat taksi berkumpul. Ya, karena shuttle bus hotel sudah tidak beroperasi dan kami membawa koper besar, rasanya tak mungkin naik bus ke hotel. Sudah malam dan sudah lelah juga. Ingin diantar langsung depan lobby hotel dan check-in.
Mencari lokasi taksi di bandara Hong Kong mudah. Cukup ikuti petunjuk tulisan yang ada di bandara. Letak taksi ini ada di terminal kedatangan kok. Nanti tinggal pilih tempat taksi sesuai area yang dituju.
Urban taxi (merah) untuk tujuan HK Island,
New Territories taxi (hijau) untuk tujuan Kowloon dan New Territories,
Lantau taxi (biru) untuk tujuan di sekitar Lantau taxi.
Oleh karena Novotel hotel yang saya tempati masih berada di Lantau Island, saya menunggu di tempat antrian taksi berwarna biru. Jaraknya hotel dari bandara sangat dekat. Kurang lebih sekitar 5-10 menit lah. Ongkosnya sekitar 65HKD++ biaya bagasi. Total kalau dirupiahkan sekitar 150ribuan. Jangan kaget juga ya saat naik dan mulai jalan, taksi akan ngebut dan terkesan ugal-ugal-an. Mungkin di sana pada ngejar setoran ya. Hihihi.
CHECK-IN DI NOVOTEL
Akhirnya tiba juga di hotel. Senangnya. Anak-anak terutama Si Sulung tetiba jadi segar? Yang tadinya terlihat ngantuk. Hahaha. Sampai di sana, saya dan keluarga disambut sangat ramah oleh front desk staff. Check-in berjalan lancar dan sempat-sempatnya staff itu bilang ke anak saya, saat melihat Syara terlihat segar dan tak mengantuk,
“No sleep, no Disneyland tomorrow. Ok?” Ujar staff hotel tersebut sambil tersenyum.
Hahaha. Well, kesan awal yang sangat baik di hotel ini. Saya sekeluarga lanjut naik lift menuju kamar dan… waktunya untuk beristirahat. Saatnya meluruskan kaki! Gak lama kemudian setelah beberes koper, anak-anak pun tertidur. Siap bertualang untuk esok hari. 🙂
Sekian cerita hari pertama saya dan keluarga liburan di Hong Kong. Sampai bertemu di cerita selanjutnya.
Thank you for visit and reading my blog!
Best Regards, 💋
2 Comments
DD
Hai, apakah diperlukan visa untuk ke hongkong? Proses di imigrasinya sprt apa ya?
hellomamika
Hai sorry for late reply. Ke HongKong tidak perlu mengurus visa seperti ke Jepang atau Korea ya. Bisa lgsg masuk saja sama kaya ke Singapore. 🙂