
UNPLANNED TRIP TO BALI WITH 2 LITTLE KIDS (2017)
Hello Readers !
Apa kabar? Sepertinya saya selalu telat nge-post cerita-cerita liburan saya. Percaya atau tidak tulisan di post ini sudah lama di draft, kurang lebih selama 1 tahun! Finally, publish juga cerita liburan dadakan ini. YASSS!
Awal November 2017, saya, suami dan dua anak balita saya pergi ke Bali. Kepergian ke Bali ini bisa dibilang grasak-grusuk, tanpa persiapan sama sekali. Iya, SAMA SEKALI! Loh kenapa?
BUKAN UNTUK LIBURAN, TETAPI UNTUK…
Kalau kalian pernah membaca tulisan saya Liburan di Bali 2015, pasti akan tahu kelanjutan judul di atas. Apa coba? Iya, benar sekali, untuk pekerjaan!
Singkat cerita, kamis siang (lupa tanggal berapa), suami mengabarkan via telepon agar saya dan anak-anak segera mengemasi pakaian untuk 1 minggu ke depan. Suami mengabari bahwa kami sekeluarga akan ke Bali karena ada pekerjaan penting di sana yang harus segera diselesaikan. Kenapa harus ikut? Karena suami tidak ingin membuang waktu sabtu dan minggu di Bali untuk bermalas-malasan di hotel, suami ingin sekalian berlibur dengan keluarga (Uuh, so sweet ;p). Reaksi saya mendengar hal itu? Jelas kaget lah, bingung harus mulai beberes dari mana untuk menyiapkan liburan di Bali ini. Namun, dibalik kebingungan itu hati saya senaaaang. Ini artinya liburan telah menanti. Bye bye masak dan beberes rumah…

PESAN TIKET PESAWAT SEMALAM SUNTUK
Kepergian suami untuk urusan pekerjaan kali ini, tidak dibelikan tiket pesawat oleh perusahaan tempat beliau bekerja. Jadi pembelian tiket pesawat ini sifatnya reimburse, begitu juga dengan tiket hotelnya.
Hari itu, begitu selesai suami mengabari akan ke Bali, saya langsung cek tiket di Traveloka. Dapat dibayangkan ya harga tiket dadakan mahal apalagi last flight maupun first flight. Saya dan suami ingin menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan alasan kenyamanan. Tetapi apa daya, tiket berempat untuk kamis malam dan jumat pagi mahal sekali. Sampai akhirnya suami memutuskan untuk menggunakan maskapai lain yaitu Sriwijaya Air. Itupun harga per pax masih mahal, sekitar 1 jutaan. Serunya lagi perjalanan ke Bali ini pemesanan tiket baru di lakukan dini hari pukul 2 pagi dan itu untuk penerbangan jumat jam 6 pagi. Hahaha.
BERANGKAT SRIWIJAYA, PULANG CITILINK
Berangkat masih gelap, sekitar pukul 4 pagi, saya dan suami langsung menggendong anak-anak masuk ke dalam Grab Car. Kasian sih lagi pada enak-enak bobo, anak-anak diangkut ke mobil. Mau gimana lagi, penerbangan ke Bali yang dipilih pukul 6 pagi.
Penerbangan Pagi Bersama Dua Balita
Berangkat dengan pesawat pagi, anak tidak rewel? Kebetulan liburan ke Bali November 2017 lalu, anak saya yang kedua, Kennard masih berusia 6 bulan. Namun, pengalaman naik pesawat ke Bali bukanlah pengalamannya yang pertama. Sebelumnya, saat Kennard berusia 4 bulan sudah melakukan perjalanan dengan pesawat ke Palembang. Kala itu penerbangan pertamanya masih aman terkendali. So, saya tidak merasa khawatir Ia akan rewel. Untuk anak saya yang pertama, saya sudah tidak khawatir soal ini karena dari awal Syara naik pesawat tidak pernah rewel sedikit pun. So, mau berangkat jam berapapun aman-aman saja.
SRIWIJAYA Delay Selama Satu Jam
Sebelum waktunya boarding, saya dan keluarga sempat menunggu satu jam lebih awal. Lebih baik datang lebih awal agar tidak tergesa-gesa, apalagi membawa anak balita. Tiba saatnya untuk boarding, berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Dalam hati berkata, oh ternyata tidak delay ya kalau naik pesawat apapun pagi hari. Ternyata saya salah.
Boarding memang tepat waktu. Namun, take off mundur satu jam dari jadwal keberangkatan. Entah apa penyebabnya, pesawat antri take off atau pihak maskapai yang belum siap take off. Anak-anak saya sudah mulai gelisah karena udara dalam kabin panas dan pengap. Gimana tidak panas, mesin pesawat juga tidak menyala sehingga AC pun masih mati. Bisa ditebak kan apa yang selanjutnya terjadi? Berangkat pagi, pesawat delay? Ya. Anak-anak rewel terutama anak saya yang masih bayi. Nangis jerit-jerit. Saya terus susui anak saya agar berhenti menangis dan akhirnya tidak lama mesin menyala, udara sejuk pun terasa. Saat AC mulai on, anak-anak sudah mulai ‘kalem’ dan tidak lama kemudian tertidur. Alhamdulillah.
Menyanyikan Lagu Agar Anak Berhenti Menangis di Pesawat
Selama di pesawat, anak saya yang masih bayi memang tertidur. Namun, tidak tidur sampai waktunya landing. Nah loh? Nangis ga? Nangis lah. Pasti nangis. Awalnya saya bingung bagaimana cara agar dia berhenti menangis. Sudah disusui masih tetap rewel. Akhirnya saya coba untuk bernyanyi menyanyikan lagu anak-anak. Ternyata berhasil! So, selama sisa satu jam penerbangan, saya non stop bernyanyi. Baik saat penerbangan berangkat ke Bali maupun pulang kembali ke Jakarta. Nah, boleh dicoba tuh cara saya itu. Tetapi ingat, nyanyinya pelan-pelan saja ya! Haha.
TIBA DI BANDARA, LANGSUNG PESAN KAMAR HOTEL
Yah namanya juga liburan dadakan, tanpa persiapan matang, pilih akomodasi pun kilat. Kalau sebelumnya tiket pesawat dibeli 4 jam sebelum keberangkatan, pesan kamar hotel dilakukan saat tiba di bandara Bali. Anak-anak belum mandi, saya dan suami belum tidur semalaman, tempat menginap belum dipilih. Luar biasa ya. Hehe.
6D5N DI BALI, 3 KALI PINDAH HOTEL
Liburan di Bali 2017 kala itu, sepertinya bisa menjadi sebuah cerita petualangan seru keluarga saya untuk pertama kalinya. Mulai dari pesan pesawat hingga berganti hotel sebanyak 3 kali.
Selama 6 hari 5 malam di Bali, saya dan keluarga memang berganti hotel hingga tiga kali. Alasannya karena saya dan suami belum sempat mencari referensi hotel di Bali. Jadi, daripada sudah booking selama 6 hari tetapi hotel tidak sesuai ekspektasi dan tidak nyaman, lebih baik berganti-ganti hotel. Lumayan juga buat menambah referensi hotel saya dan suami, ya walaupun hotel yang diinapi bukan hotel mewah.
Berpindah-Pindah Hotel, Repot Dan Seru!
Bagi yang membaca tulisan ini mungkin membayangkan betapa repotnya berpindah hotel bersama dua anak balita. Jangankan berpindah hotel, bepergian keluar kota dengan dua anak balita saja sudah cukup repot. Kenyataannya memang repot tetapi kadar repotnya hanya sedikit. Lebih banyak keseruan yang bikin happy-nya loh. Cobain deh.

Day 1-3 (2 malam, jumat-minggu) saya menginap di SWISS-BELHOTEL TUBAN. Hotel pilihan yang dipesan di bandara. Dipilih karena sudah terlalu lelah ingin tidur, jadi memilih hotel yang tidak jauh dari bandara.
Day 3-5 (2 malam, minggu-selasa) saya menginap di AMAROOSSA SUITE BALI. Hotel ini baru dipesan setelah pulang dari Taman Safari dan ingin mencoba menginap di daerah Nusa Dua. Maka dipilihlah hotel ini.
Day 5-6 (1 malam, selasa-rabu) saya menginap di H SOVEREIGN. Saya dan suami memilih hotel ini karena melihat review dan photo hotel bagus, lokasi pun dekat dengan bandara.
ITINERARY BALI 6D2N
Berbicara mengenai itinerary, sudah tahu lah ya pasti kacau balau. Tujuan ke Bali kan bukan buat berlibur, dadakan pula. But, saya tetap akan share itinerary singkat untuk 6 hari 5 malam di Bali.
DAY 1 : TIBA DI BALI
Hari Jumat. Tiba di Swiss-Belhotel. Makan siang nyobain pesan nasi bali yang terkenal, Nasi Bu Andika, lewat gojek. Ternyata ga enak sama sekali. Setelah makan, suami solat jumat dilanjut pergi kerja ke kantor. Saya dan anak-anak tidur. Makan malam, makan sate ayam dan soto di sekitar hotel. Kembali ke hotel istirahat, main sama anak-anak, tidur.
DAY 2 : GWK, PANTAI PANDAWA, ULUWATU
Hari Sabtu, suami off ke kantor. Pagi sarapan di restoran Swiss-Belhotel, dilanjut berenang sama anak. Selesai berenang, siap-siap pergi ke GWK, PANTAI PANDAWA, dan ULUWATU. Pergi dengan mobil sewaan yang sudah termasuk driver-nya. Makan hari kedua fast food saja yang praktis, McD dan Hoka-Hoka Bento di sekitar Sunset Road. Sampe hotel istirahat, beberes koper untuk check-out keesokan hari lalu tidur.

DAY 3 : BALI SAFARI AND MARINE PARK, KRISNA, PINDAH HOTEL
Hari Minggu. Sarapan, berenang, check out. Masih dengan driver yang kemarin, begitu check out koper langsung simpan di bagasi mobil. Hari ketiga ke BALI SAFARI AND MARINE PARK. Makan siang di Bali Safari Park. Pulang dari Bali Safari beli makan malam lagi di Hoka-Hoka Bento. Pilih fast food karena sudah pasti halal, enak dan anak suka. Sebelum sampai hotel mampir beli oleh-oleh dan cemilan pie susu di Krisna Sunset Road. Tiba di Amaroossa Suite Nusa Dua, check in, mandi, tidur.
DAY 4 : JUST STAY AT HOTEL
Hari Senin. Suami ke kantor. Sebelum berangkat kerja, sarapan di restoran hotel dan berenang sama anak-anak. Saya dan anak-anak seharian di hotel. Makan siang, order nasi padang via gojek. Makan malam pesan nasi bali via room service. Nasi Bali Amaroossa-nya enak banget.

DAY 5 : PINDAH HOTEL & KRISNA
Hari Selasa. Suami kerja berangkat siang, hanya cek di lapangan. Pagi sarapan dan berenang. Check out beres langsung menuju daerah Tuban lagi dan check in di H Sovereign. Makan siang di warteg depan H Sovereign, Warung Solo. Rasanya enak, makanan rumahan, tetapi harganya seharga fast food di mall. Pulang makan siang, mampir di Krisna samping hotel. Kembali ke hotel, suami berangkat kerja sedangkan saya dan anak-anak stay di hotel. Sore, suami sudah kembali ke hotel. Dilanjut berenang dengan anak-anak. Makan malam order nasi goreng via GoFood dan McD.

DAY 6 : BACK TO JAKARTA
Hari Rabu. Pagi sarapan di restoran hotel. Lanjut, berkemas untuk kembali ke Jakarta. Sebelum check out mampir dulu ke Krisna samping hotel membeli oleh-oleh. Setelah check out, diantar oleh shuttle hotel menuju bandara. Makan siang di Pizza Hut Bandara. Lanjut boarding dan take off. Alhamdulillah Citilink tidak delay.


Nah, selesai deh cerita liburan Bali 2017 ini. Bagi sebagian orang mungkin tidak seru yaa, apalagi kalau melihat itinerary-nya, sebagian besar stay di kamar hotel saja! Ya kan suami juga ke Bali bukan untuk liburan tetapi untuk kerja. Walaupun… liburan di Bali ‘hanya’ seperti itu, saya dan keluarga sangat sangat sangat happy! Terima kasih untuk suami yang selalu bisa menyempatkan waktunya untuk liburan bersama saya dan anak-anak.
Saya selalu bersyukur apapun bentuk liburannya pasti akan menyenangkan selama bersama keluarga. Setuju?
Well, thank you for visit and reading my blog!
Best Regards, 💋



2 Comments
Jane Reggievia
Seru juga yaa cerita traveling-nya, bareng anak-anak, dadakan pulak hahaha tapi setujuuu dengan statement terakhirnya, liburan bareng keluarga secapek apapun kalo liat anak-anak seneng kita juga ikutan hepi ya (:
hellomamika
Halo Mbak Jane, thank you sudah berkunjung di blog saya. Seru Mbak seru2 rempong jg hehehe tp seneng . Ketagihan malah travelling brg keluarga