HELLO SUKABUMI ! (2015)
Hello Readers !
Apa sih yang ada di pikiran kalian kalau mendengar Sukabumi?
Kalau saya sendiri sih benar-benar gak tau tentang Kota Sukabumi ini. Gak tau ada apa di sana, makanan khas, udara dan iklimnya. Gak tau juga letaknya di sebelah mananya Bandung atau Jakarta, taunya ya bagian dari Jawa Barat. Selintas kalau mendengar Sukabumi itu yang teringat paling, itu kampungnya Desi Ratnasari bukan sih? Hahaha. Ya, karena memang se-gak tau itu dengan Sukabumi.
Nah, 3 tahun yang lalu, tahun 2015, saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi Sukabumi. Lagi-lagi cerita yang lampau ya hehe. Keberangkatan ke Sukabumi adalah untuk menghadiri acara keluarga. Salah satu sepupu menikah di kota ini. Kebetulan juga papa saya sudah menyiapkan hotel. Katanya hotel yang sudah di booking ini memiliki view yang indah dan juga semua keluarga memang menginap di sana. Saya lihat konsep hotelnya bungalow gitu dengan suasana sperti di puncak. Wah, makin semangat dong ya sekalian liburan nih dalam hati saya.
Perjalanan Malam Hari Ke Sukabumi
Saya, suami dan anak saya yang pertama berangkat ke Sukabumi jumat malam. Berangkatnya memang masing-masing. Papa, mama dan keluarga adik saya sudah terlebih dahulu tiba di Sukabumi siang hari. Kalau saya menunggu suami pulang kerja dulu. Perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi ternyata lumayan jauh juga ya. Plus macet pula. Sempat juga melewati jalanan yang sepi dan gelap. Setelah keluar dari jalanan sepi akhirnya nemu jalan besar – senang rasanya – dan akhirnya tiba di Sukabumi.
Tiba di Sukabumi
Tiba di Sukabumi sekitar pukul 10 malam. Kotanya sepi dan kecil ya. Yaiyalah kan sudah malam makanya sepi hehe. Sekilas kota ini seperti Sumedang. Begitu tiba suami langsung mencari tempat penginapannya. Dibantu dengan GPS, akhirnya sampai juga di hotel yang telah di pesan oleh papa saya. Sempat nyasar pula saat mencari alamat hotel. Nama hotelnya Selabintana.
Selabintana Resort Hotel
Saat tiba di hotel ini rasanya senang banget deh. Kenapa hayoo? Coba tebak! Bukan hanya ingin segera bertemu kasur melainkan keluar dari jalanan kecil dan kegelapan malam. Halah-halah apa pula sih. Hahaha. Gini loh, dari Jakarta ke Sukabumi saja sudah menempuh jarak yang jauh, jalanan macet, lewat jalan tikus yang sepi sekaligus gelap, eeeh ditambah nyasar pula nyari hotel ini, nyasarnya ke tempat yang benar-benar sepi! Ngeri lah pokoknya hehe. Ternyata lokasi hotel ini bukan di tengah kota, agak di atas gitu. Jalanan menuju hotel ini sedikit menanjak. Makanya saat tulisan hotel terlihat, saya lega banget, akhirnya sampai juga!
Turun dari mobil udaranya dingin banget loh. Mirip udara di Lembang dan Puncak. Awalnya saya pikir udara dan iklim di Sukabumi sama seperti di Jadetabek, panas. Ternyata oh ternyata, dingin banget! Langsung deh tau udara dingin, seketika perut memberi sinyal minta diisi makanan. Hihi. Setelah saya meletakkan koper dan menitipkan anak ke mama di kamar, saya dan suami keluar mencari makan. Di luar gerbang hotel kebetulan ada warung Indomie. Tidak hanya satu, tetapi banyak. Di sana sudah berjejer warung-warung Indomie yang menyediakan (pastinya) Indomie dan minuman hangat – teh, kopi atau Milo. Hmm, kalau sudah begini saya dan suami jadi bernostalgia jaman masih pacaran. Makan Indomie dan minum susu Milo sambil menikmati udara dingin di Lembang. 😀
Oh ya, bicara soal hotel pasti salah satu dari kalian yang membaca sedang menunggu saya membahas hotel ini kan? Hotel bintang berapa sih Selabintana, bagus atau tidak, tarif kamar per malam berapa? Baiklah saya akan ceritakan secara garis besarnya saja di HOTEL STORY : Selabintana Resort Hotel Sukabumi.
Acara Wedding Sepupu
Sabtu pagi, saya sudah bersiap untuk pergi ke acara pernikahan sepupu. Tujuan awal ke Sukabumi kan memang menghadiri pernikahan sepupu. Awalnya saya mengira lokasi pernikahan tidak jauh dari hotel ini, yah biasanya tempat acara kan tidak jauh dari hotel yang dibooking ya. Eh ternyata… Saya tidak tahu alasan keluarga besar memutuskan untuk menginap di Hotel Selabintana begitu tahu tempat resepsi pernikahan sepupu jauh. Yup, lokasi resepsi cukup jauh dari hotel. Cukup kaget karena lokasi bukan di pusat kota. Saya lupa di daerah mana-nya Sukabumi. Seingat saya, perjalanan menuju tempat acara seperti perjalanan keluar kota. Waktu tempuh sekitar sejam-an lebih. Keadaan lalu lintas-nya juga cukup padat. Wah tahu lokasi jauh sih saya dandan lebih pagi lagi agar berangkat lebih awal, tidak mepet jam resepsi. Untung saja acara pernikahannya belum selesai, kalau sudah selesai kan jadi gak enak hati sama sepupu saya itu. Saya dan suami memang hanya datang pada acara resepsi karena acara akad-nya terlalu pagi, kasian Syara takut kurang tidur. Hehe. Saat tiba di lokasi acara, senang rasanya bertemu dengan keluarga besar. Saya selalu berusaha untuk datang ke acara keluarga di manapun lokasinya. Selain untuk menjaga silaturahmi, anak juga bisa mengenal keluarga lainnya dalam lingkup yang lebih besar.
Oleh-Oleh Khas Sukabumi
Mumpung lagi di Sukabumi, saya tidak ingin melewatkan tempat oleh-oleh khas kota ini. Hasil tanya dengan keluarga dan Google, oleh-oleh khas di Sukabumi adalah kue mochi. Waaah senang mengetahui moci adalah makanan khas dari Sukabumi karena saya sangat menyukai cemilan kenyal-kenyal ini. Saya sudah membayangkan makan mochi isi kacang yang manis saat perjalanan pulang dari lokasi acara menuju hotel. Tetapi suami bilang, besok saja saat akan pulang kembali ke Jakarta. Agenda sabtu sore memang untuk mengajak anak berenang di hotel. Ya sudah saya dan suami membelinya saat akan pulang keesokan harinya. Tetapi tahukah kalian di Sukabumi banyak sekali tempat yang menjual mochi. Namun, ada salah satu tempat terkenal yang menjual oleh-oleh khas Sukabumi ini. Namanya adalah Mochi Kaswari Lampion.
Mochi Kaswari Lampion
Tempat ini banyak mendapat rekomendasi dari banyak orang, termasuk keluarga. Lokasinya di Jalan Kaswari. Saat akan membeli moci pun situasi toko oleh-oleh ini ramai oleh pembeli. Bahkan sampai antri. Pilihan rasa mochi nya juga beragam. Tidak hanya mochi isi kacang, ada rasa lain seperti keju, durian, strawberry dan coklat. Sayang sekali dulu saya tidak memfoto penampakan mochi kaswari lampion ini. Soal rasa menurut saya semuanya enak, yang paling saya suka mochi rasa durian dan keju. Harga mochi per box keranjang saat itu sekitar 4ribu-an, isi 10 buah per box. Selain dalam bentuk klasik keranjang, ada juga mochi dalam kemasan box karton. Kalau tidak salah harganya beda, sedikit lebih mahal. Tetapi saya coba membeli dalam kemasan box karton juga, saya coba yang rasa durian, rasanya tidak jauh berbeda dengan kemasan box keranjang. Semuanya enak. Oh ya, mereka tidak hanya menjual mochi namun, ada beberapa makanan lainnya. So, bagi kalian yang sedang berkunjung ke Sukabumi jangan lupa mampir ke tempat oleh-oleh Mochi Kaswari Lampion ini ya. Berhubung dulu saya juga tidak mengabadikan foto tempat oleh-oleh Mochi Kaswari Lampion, saya kasih foto dari google di bawah ini, biar kalian tidak salah tempat membeli Mochi. 🙂
Ya itu lah cerita saya saat mengunjungi Kota Sukabumi untuk pertama kalinya. Sayang sekali saya dan keluarga belum mengeksplor lebih jauh di kota ini terutama kuliner dan tempat wisata. Mungkin lain waktu saya dan keluarga akan kembali ke kota ini dengan cerita yang lebih seru. 🙂
Terima kasih telah berkunjung dan membaca blog ini.
Best Regards, 💋