
Hotel Story: AMAROOSSA SUITE BALI
DISCLAIMER: Pengalaman yang saya alami mungkin akan berbeda dengan orang lain. Jadi, jangan jadikan blog ini sebagai patokan utama dalam menentukan hotel.
Hello Readers !
Pengalaman hotel yang saya bagikan kali ini adalah Amaroossa Suite Bali. Saya dan keluarga menginap di sini sekitar November 2017 yang lalu.
Percaya atau tidak, suami baru melakukan reservasi hotel Amaroossa ini diperjalanan pulang dari Bali Safari & Marine Park.
Setelah check-out dari Swiss-Belhotel Tuban, saya dan keluarga memang langsung menuju Bali Safari Park. Kami sekeluarga belum memikirkan hotel mana lagi yang akan ditempati untuk bermalam.
LOKASI, TAMPILAN KAMAR DAN TARIF HOTEL
Pulang dari taman safari, saya excited datang ke hotel selanjutnya. Berpindah hotel dan mencoba suasana yang berbeda menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sepertinya pertanyaan “kita mau nginep di mana?” yang saya lontarkan kepada suami menjadi suatu hal yang biasa ketika liburan di Bali dua tahun yang lalu.
Terpikir oleh saya untuk mencoba menginap di daerah Nusa Dua dan memang belum pernah ke daerah sana, saya langsung mem-filter list hotel di Traveloka. Ketemu hotel Amaroossa Suite Bali yang berlokasi di Nusa Dua, Bali. Hotel bintang empat. Saya klik gambar foto kamarnya, mewah. Satu foto juga menunjukkan view pantai Nusa Dua dari area hotel. Tarif hotel tergolong murah untuk lokasi di Nusa Dua. Saya membayar sekitar 650ribu per malam untuk tipe kamar Executive Suite Room. Sudah termasuk sarapan 2 orang dan free wifi. Tanpa pikir panjang dan melihat review tamu, saya menyarankan suami untuk memilih hotel ini. Lihat foto, klik pesan dan bayar. Dalam hati saya berkata, asik nginep di daerah Nusa Dua, kamar mewah, harga murah.
TIBA DI HOTEL
Perjalanan dari daerah Gianyar menuju Nusa Dua lumayan lama karena macet. Tiba di daerah Nusa Dua, driver mencari alamat hotel di Jalan Kebo Iwa. Akses jalanan menuju hotel gelap, sepi dan menanjak. Mungkin karena sudah malam juga yaa makanya sepi dan gelap. Ya kalau terang namanya siang sih~~~ garing krik krik.
Terlihat dari jauh tulisan nama hotel dan facade hotel, lumayan oke dari jauh. Sampai akhirnya, sekitar pukul 8 malam, saya dan keluarga tiba di pelataran lobi bagian luar. Mobil berhenti di depannya. Sebelum turun dan keluar dari mobil, saya dan suami saling menatap. Coba tebak kenapa saling menatap hayooo?
Lobby Hotel Sepi
Itulah kata yang menggambarkan keadaan hotel saat tiba pertama kali di lobby Amaroosa Suite Nusa Dua.
Sebelum turun dari mobil, driver sempat mengutarakan juga kesan hotel ini, “kok sepi ya, Bu hotelnya? Benar ga ini hotelnya?”.
Saya mengiyakan bahwa benar ini hotel yang saya pesan. Masuk ke dalam lobby, saya memperhatikan sekeliling, sepi. Ukuran lobby cukup kecil. Pengaturan interior lobby seperti berada di dalam ruang tamu sebuah rumah. Saya suka, desainnya cantik. Bagian resepsionis hanya ada sebuah meja yang berukuran tidak terlalu besar beserta kursi. Sepintas seperti meja kerja biasa.

Suami menghampiri bahwa kamar sudah ready. Berita yang bagus memang, tetapi firasat saya tak enak karena melihat sekeliling lobby yang sangat sepi. Tidak seperti hotel sebelumnya yang sangat ramai oleh tamu berkerumun di area lobby. Ya, mungkin karena saat tiba di Amaroossa sudah malam…
Lift Amaroossa
Begitu proses check-in selesai, saya dan keluarga segera menuju kamar. Diantar oleh penjaga depan hotel yang sedari awal menyambut kedatangan kami sekeluarga. Penjaganya baik dan ramah. Dari lobby, belok ke arah kiri untuk naik lift. Begitu pintu lift terbuka, saya cukup kaget dengan keadaan lift. Tua. Interior lift terkesan tua dan kurang kekinian.
EXECUTIVE SUITE ROOM
Kamar yang saya dan keluarga tempati berada di lantai dua. Keluar dari lift, belok ke sebelah kanan. Lorong menuju kamar memiliki desain terbuka dengan pemandangan kolam renang dan lobby hotel di bawahnya. Saat melintasi lorong, suasana benar-benar sepi. Padahal masih jam 8-an dan ini di Bali loh! Masa iya udah pada tidur nyenyak?
No Electric Door Lock
Begitu tiba di depan pintu kamar, petugas membukakan kunci pintu. Betapa kagetnya saya dan suami. Kunci kamar masih manual. Astaga! Hotel bintang empat, tipe kamar executive, tetapi tidak pakai kunci kamar berbentuk kartu yang di tap-kan?
Atmosphere Kamar
Kesan awal kamar yang saya dapatkan adalah gelap dan berbau seperti sudah lama tidak ditempati oleh tamu.
Kamarnya sangat besar. Ukuran kamar 36m2. Lantai kamar berwarna gelap, berwarna batu keabuan. Kesan kamar yang saya lihat di foto, berbeda dengan kesan asli begitu saya melihat langsung. Bukan mewah. Lebih terkesan seperti hotel tua. Sayang padahal desain kamar bagus loh hanya sepertinya kurang terawat oleh pihak hotel. π
Dapur Mini
Kamar ini memiliki dapur mini. Ada kulkas dan sink. Area dapur berada di samping kanan belakang pintu masuk kamar. Pencahayaan dapur gelap dengan warna lampu remang-remang berwarna kuning redup seperti mau putus atau memang warnanya seperti itu ya?
Ruang Tamu
Samping kiri setelah pintu masuk, ada ruang tamu. Ada sofa cukup besar dengan meja yang di bawahnya beralaskan karpet tipis. Sofanya sayang sekali ada lubang sedikit seperti tersundut rokok. Karpetnya agak kusam dan kotor.
Di depan ruang tamu terdapat partisi dan semacam footstools sedikit tinggi. Keduanya bagus sih, sayang lagi-lagi agak kotor dan berdebu.
Area Tidur
Tipe ukuran tempar tidur di kamar ini adalah king size. Permukaan kasurnya sudah cekung. Orang awam bilangnya sih sudah jeblos. Sudah tidak layak pakai untuk ukuran hotel bintang 4.
Saat ditiduri kasur ini berasa sangat lembab. Kasurnya sangat tidak nyaman, mungkin ya karena memang sudah jeblos ya. Bedding set kotor, banyak noda dan bercak coklat. Saya meminta untuk digantikan dengan seprei yang baru namun, sprei yang baru digantikan juga memiliki noda.
Warna sprei putihnya pun sudah kusam menguning. Head tempat tidur juga berdebu.
Kiri dan kanan terdapat side table. Sisi kanan terdapat telepon yang tidak bisa digunakan alias rusak! Ya Allah… Lanjut, depan tempat tidur terdapat meja dan kursi juga LCD TV.
Kamar Mandi
Kamar mandi sangat besar dengan bentuk pintu geser. Di dalamnya terbagi atas dua area. Area untuk berdandan dan area mandi. Secara keseluruhan desain kamar mandinya bagus dan mewah.
Area untuk berdandan terdapat wastafel besar dengan kaca. Desainnya menurut saya, bagus namun tampak tua dan kurang kekinian. Di belakangnya terdapat built-in closet sederhana berwarna coklat tua. Desain tempat hanger-nya terbuka. Penerangan di area ini lumayan sedikit lebih terang dari area mandi.
Area mandi redup dan gelap. Sangat tidak nyaman. Setelah diperiksa ternyata lampunya ada yang mau mati. Sudah dikomplain tetapi tidak ada tanggapan. So, selama saya dan keluarga menginap, kami semua mandi dalam keadaan remang-remang. Mandi jadi terburu-buru karena saya ngerasa takut saja. Hehe.
Area mandi ini terdapat dua jenis tempat mandi. Shower dan bathub. Pintu shower-nya kaca dan susah ditutup. Kacanya pun kusam dan kotor. Gagang shower-nya berkarat. Agak sedikit menunggu lama untuk menggunakan air panas. Bagian bathub, keramik di sekitar bathub-nya kusam dan terkesan kotor. Di atasnya pada bagian dinding tergantung hiasan dekorasi berbentuk kepala Budha. Secara keseluruhan lantai di kamar mandi kusam dan kotor.
Balkon Kamar
Kamar ini dilengkapi balkon. Pemandangan balkon adalah jalanan depan hotel, agak kurang menarik. Menurut saya, kehadiran balkon ini agak kurang berfungsi selain pemandangan kurang bagus, udara di balkon panas karena outdoor AC letaknya di balkon itu sendiri.
Unfortunately, pintu balkon di kamar saya ini tidak bisa dikunci. Khawatir orang bisa masuk ke kamar, mengingat posisi kamar berada di lantai 2. π

***
Sejujurnya saat pertama kali datang melihat kondisi kamar, saya meminta suami untuk membatalkan menginap di hotel ini. Tetapi ternyata kamar ini non-refundable, tidak dapat di-cancel. Kemudian, suami mencoba menghubungi resepsionis via telepon agar dapat pindah ke kamar lain namun ternyata telepon tidak bisa digunakan alias rusak. Melihat keadaan itu, suami langsung menuju resepsionis. Petugas resepsionis bilang, ada satu kamar Executive Suite kosong yang terdapat connecting door di dalamnya. Namun, connecting door tersebut menempel pada kamar yang tidak bisa disewakan. Petugas tidak bisa memberikan alasan mengapa kamar tersebut tidak bisa disewakan. Hmm, saya dan suami jadinya mikir yang aneh-aneh kan. Mengingat sudah malam, driver sudah pulang dan sudah terlanjur membayar untuk dua malam, terpaksa kami sekeluarga harus menikmati keadaan kamar hotel ini.
Berikut di bawah ini ada video ruangan hotel yang sempat saya rekam waktu menginap dua tahun yang lalu. Desain ruang kamar ini memang cantik ya. Sayang kurang terawat dengan baik kamarnya.
RESTORAN DAN SARAPAN
Restoran berada di seberang lobby hotel. Restorannya kecil. Di ujung restoran terdapat meja bilyard. Menu sarapan sedikit. Selama 2 malam saya menginap, menu sarapan hampir sama. Menu sarapan yang disajikan juga makanan Indonesia. Menu yang tersedia antara lain, roti tawar dan selai, beberapa pastry, puding, sereal, bubur, sop/soto, nasi, aneka tumisan, salad dan jus. Saya sendiri lebih sering mengambil puding (pudingnya enak!) saat sarapan karena makanan lainnya kurang begitu menarik bagi saya. Selain sarapan, saya juga menyicipi masakan dari restoran hotel ini, Saya sempat memesan makanan lewat layanan kamar, rasanya sangat enak. Saat itu saya memesan nasi campur Bali.

SWIMMING POOL
Letak kolam renang Amaroosa Suite Hotel berada di tengah-tengah antara lobby dan restoran. Kolamnya kecil dan ada dua jenis, kolam renang anak-anak dan dewasa. Saya suka suasana di kolam renang saat pagi. Apalagi diiringi backsound yang bikin suasana hati dan pikiran jadi adem. Feel relax and homey..

FASILITAS SEKITAR DI LUAR HOTEL
Selama saya menginap dua malam, saya tidak keluar dari hotel sama sekali (suami kerja, saya dan anak-anak di kamar saja menonton tv). Posisi hotel jauh dari keramaian dan cenderung sepi. Saya tidak tahu persis tetapi seingat saya saat malam perjalanan menuju hotel, tidak ada tempat makan atau minimarket terdekat di sekitar hotel. Untuk makan, saya memesan makanan via GO-FOOD dan room service (turun langsung memesan di resepsionis karena telepon kamar rusak).

SO, WOULD I RECOMMEND AMAROOSSA SUITE BALI NUSA DUA?
Jika dilihat dari pengalaman yang saya alami di atas dan bagi yang tidak menyukai suasana hotel yang sepi jawabannya adalah tidak. Bagi saya membayar 650ribu dengan banyak fasilitas kamar yang rusak rasanya mahal dan terasa seperti menginap di hotel yang bukan bintang 4, bahkan bintang tiga pun mungkin tidak akan memberikan fasilitas yang rusak.
Namun, perlu digarisbawahi, hotel ini tidak sepenuhnya jelek. Hotel ini memiliki desain ruang kamar yang sangat cantik dan memang mewah. Saya menyukainya. Beberapa tipe kamar lain bahkan memiliki fasilitas private pool dalam kamar. Menarik bukan? Sepertinya kamar tersebut cocok bagi yang sedang honeymoon. Hehe. Mungkin saat saya menginap kebetulan mendapat kamar yang ‘cacat’ sehingga kesan mewah kurang terlihat. Juga bagi tamu yang menyukai suasana tidak bising dan menginginkan suasana homey, Amaroossa Suite Nusa Dua ini bisa menjadi pilihan. Saran saya coba berenang atau sekedar duduk di pinggir kolam saat pagi hari. So peacefull. Staff hotel pun sangat ramah ya walaupun mereka tidak cepat tanggap terhadap keluhan.
So, pada intinya Amaroossa sebenarnya hotel yang bagus. Sayangnya pihak hotel sepertinya kurang melakukan maintanance. π
Sekian hotel story kali ini. Saya mohon maaf apabila ada opini yang menyinggung pihak tertentu terutama pihak hotel. Tujuan saya hanya berbagi pengalaman yang saya rasakan selama menginap di hotel ini.
Thank you for visit and reading my blog!
Best Regards 💋


