HOTEL,  TRAVEL

Hotel Story : NAMIN HOTEL BANDUNG

Hello Readers !

Pergi liburan tanpa persiapan matang pernah terjadi di keluarga saya. Begitu juga dengan cerita menginap di hotel tanpa perencanaan sebelumnya adalah menjadi hal yang sudah tidak aneh untuk saya dan keluarga. Hehe.

Ya, hotel story yang akan saya bagikan kali ini adalah hotel yang dipesan super dadakan. Tidak ada perencanaan sama sekali. Bahkan pesan hotelnya saja sekitar pukul 10 malam. Hotel yang kami pilih adalah Namin Hotel Bandung.

***

MENGAPA PILIH NAMIN HOTEL BANDUNG ?

Namin Hotel by Naya Hotel di Bandung, saya pilih karena suatu hal mendesak, butuh tempat istirahat untuk anak-anak. Singkat cerita, ayah mertua saya sedang di rawat di ruang ICU Borromeus Hospital Bandung. Keluarga pasien diharapkan standby di RS selama 24 jam sampai keadaan pasien membaik. Oleh karena minimnya ruang untuk menunggu, saya dan suami langsung kepikiran untuk menginap di hotel terdekat saja agar anak-anak bisa beristirahat dengan nyaman. Alhasil, setelah mencari hotel dengan keyword “Borromeus Hospital Bandung”, keluarlah beberapa list hotel terdekat. Salah satu yang menarik hati adalah Namin Hotel ini.

SANGAT DEKAT DENGAN BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

Ini adalah alasan personal seperti yang sudah saya ceritakan di atas. But, saya memang sangat menyarankan untuk menginap di hotel ini jika kalian anggota keluarga pasien yang dirawat intensive di ruang ICU Borromeus atau sedang berobat ke Borromeus. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari gedung Yosef Borromeus Hospital. Tinggal nyebrang dengan berjalan kaki. Pokoknya bisa bolak-balik hanya dengan jalan kaki.

Gedung di seberang dengan atap berwarna merah adalah gedung Yosef R.S Borromeus Bandung. Foto diambil dari restoran hotel di lantai dua. Klik foto untuk memperbesar gambar.

 

LOKASI HOTEL DI DAERAH DAGO BANDUNG

Bagi kalian yang ke Bandung untuk tujuan wisata atau belanja, daerah Dago pasti menjadi salah satu tujuan utama untuk dikunjungi, iya kan?

Daerah Dago memang sudah tidak asing lagi karena terkenal dengan banyaknya factory outlet dan aneka jajanan. Nah, jika kalian menginap di hotel ini, kalian hanya perlu berjalan kaki menuju factory outlet. Tidak perlu khawatir soal makan juga. Depan hotel persis pun banyak pedagang kaki lima yang menjual makanan kok! Praktisnya juga, segala minimarket, fast food, toko roti, dan mesin ATM ada di Borromeus.

LOKASI HOTEL DEKAT KAMPUS ITB DAN UNPAD 

Selain memang lokasinya di Dago, hotel Namin ini sangat dekat dengan kampus ITB dan UNPAD loh. So, bagi orang tua yang akan menengok anaknya yang sedang kuliah di kedua kampus tersebut, atau kunjungan saat akan menghadiri wisuda, hotel ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

DESAIN HOTEL MENARIK

Namin Hotel ini adalah hotel bintang 3. Sejujurnya, tidak hanya dekat dengan Borromeus saja alasan saya memilih hotel ini. Saya memilih karena melihat desain eksterior hotel dan interior kamar yang moderen nan kekinian. Desainnya cantik dan menarik, tidak seperti standar hotel bintang 3. Apakah Namin Hotel ini termasuk boutique hotel, ya? Hmm…

TARIF HOTEL

Untuk menginap di hotel ini, kebetulan saya hanya membayar 200ribu rupiah. Harga yang saya bayarkan tersebut murah karena saya membayar dengan menggunakan Tix Point saya yang ada di aplikasi tiket.com. Hehe lumayan banget kan ya!

Harga asli kamar yang saya tempati yaitu sekitar 450ribu (harga promo di Tiket) – 600ribu per malam (di Traveloka). Harga tersebut adalah harga untuk tipe kamar Nice Double Room yang sudah termasuk dengan paket sarapan 2 orang dan free wifi di dalam kamar.

TIBA DI HOTEL

Saya dan keluarga tiba di lobby hotel sekitar pukul 22.15. Tanpa koper atau traveling bag. Cuma bawa badan saja. Namanya juga dadakan. Ya, untung saja anak-anak ada pakaian cadangan di mobil. Kalau saya dan suami sih gak ada. Jadi, kami berdua beli kaos dan celana dalam kertas di minimarket. Hehe.

Saat tiba, lobby hotel sepi, ya wajar saja ya karena sudah malam dan jarang juga tamu baru check-in jam segitu. Hehe. Bagian depan pintu juga tidak dijaga atau disambut oleh satpam atau bell-boy. Mungkin karena sudah malam ya. Saat tiba di lobby juga, kesan pertama yang saya amati adalah lobby-nya minimalis, moderen dan terlihat astistik, bahkan dari pintu depan, desain hotel terlihat kekinian sekali. Remaja jaman sekarang bilang sih, instagram-able lah desainnya.

Malam itu, walaupun di bagian depan pintu tidak disambut oleh siapapun, di bagian resepsionis kami sekeluarga di sambut oleh seorang wanita front office desk yang cantik dan ramah. Jelas itu sih, kalau gak ada yang nyambut, gimana mau check-in dong? Hehehe. Proses check-in juga tidak butuh lama dan kamar juga sudah siap ditempati.

NICE DOUBLE ROOM WITH BREAKFAST

Saat kunci kamar di tangan, saya tidak sabar untuk melihat kamar. Kalau dilihat melalui foto di aplikasi tiket, kamarnya bagus. Review dan score hotel juga lumayan tinggi. Walaupun ya, saya juga tidak berharap banyak karena hotel ini adalah hotel bintang tiga. Lagipula tujuan menginap pada malam itu hanya menumpang tidur, bukan untuk tujuan rekreasi sih.

 

 

Saya dan keluarga diberikan kamar di lantai 2. Sebenarnya, mungkin bisa naik tangga ya, tidak perlu pakai lift hehe. Hanya ingin mencoba lift hotel saja, bagus atau tidak. Ternyata ya biasa saja. Lah lagian mengharapkan bentuk lift seperti apa toh ya.. hahaha!

LORONG NAMIN HOTEL BANDUNG
Lorong setelah pintu lift. Pintu yang dilewati di sebelah kiri adalah restoran hotel untuk sarapan.

 

Ok, keluar lift, pemandangan yang terlihat di depannya adalah tembok putih polos. Lorongnya cukup besar. Dari pintu lift melewati sebuah pintu ruangan yang keesokan harinya baru saya tahu bahwa itu adalah restoran untuk sarapan. Lurus lagi belok kiri adalah lorong menuju kamar. Lumayan besar juga lorongnya. Namun, lorongnya sedikit gelap. Suami yang bolak-balik ke Borromeus saat malam itu katanya takut karena pencahayaannya gelap. But, tenang saja, hotel ini jauh dari kesan spooky kok. Biasa aja gitu maksud saya. Suami saya saja yang selalu merasa tidak nyaman jika berjalan di lorong hotel saat malam hari. Hehehe. Eh iya, untuk ukuran bintang tiga, lorong hotelnya bagus loh. Dindingnya itu tidak putih polos, tetapi ada aksen garis-garis kayu. Menarik.

LORONG NAMIN HOTEL BANDUNG
Lorong menuju kamar.

 

TIBA DI KAMAR

Tiba saatnya di depan kamar. Scan kunci dan… wow! Kamarnya besar dan desainnya bagus. Itu lah kesan saya saat pertama kali melihat kamar di hotel ini. Desain dan ukuran kamar di luar ekspektasi saya untuk hotel bintang 3. Pemandangan dari luar yang saya lihat dari depan pintu adalah sofa besar di ujung kamar dengan jendela di belakang dan kanan kirinya. Pemandangan yang menarik hati, tidak salah pilih gumam saya dalam hati.

namin hotel bandung

 

 

Untuk keseluruhan kamar, kalian pasti penasaran kan seperti apa sih? Nah, kalian bisa lihat  melalui mini video yang saya ambil di pagi hari. Saat datang malam hari, saya sudah lelah untuk ambil gambar dan rekam video. So, maaf yaa kalau videonya kurang bagus dengan keadaan kamar yang berantakan. Hehe.

 

AREA TIDUR

Area tidur tipe kamar ini berada di samping area wardrobe dan meja belajar (atau bisa saya katakan meja serbaguna ya). Di depan area tidur, tepatnya di depan kasur adalah area kamar mandi. Di samping kanan kasur selain ada meja samping, ada sofa yang tadi saya katakan di atas. Sofa dengan jendela besar di sekelilingnya.

Ukuran kasur di kamar yang saya tempati adalah tipe king, sepertinya 180x180cm. Besar dan lega untuk kami berempat. Kenyamanan kasurnya sangat baik. Cukup empuk. Bedding set-nya seperti sprei, sarung bantal dan selimut sangat bersih. Hanya satu kekurangannya, bantalnya hanya ada 2 dan sangat kempis. Tidak padat. Bagi saya dan suami, bantal itu menjadi komponen utama dalam tidur yang berkualitas selain kasur. Sayang banget sih, kasur sudah oke tetapi bantalnya gak banget. Sampai saya harus menggunakan tumpukan handuk dan bantal mobil. Hmm…

 

AREA WARDROBE

Sebelum saya bahas area kamar mandi yang bagi saya itu sangat penting, saya akan bahas area wardrobe dulu. Jadi, area wardrobe di kamar ini berbentu lemari ber-rak dan terbuka. Di bagian atas lemari terdapat AC Split, di bawahnya ada coffee and tea set beserta pemanasnya dan yang paling bawah terdapat kulkas mini. Menariknya di salah satu lemari terdapat peralatan sholat yaitu sajadah dan mukena. Ini adalah kali pertama saya menginap dan ada perlengkapan sholat. Ide yang bagus ya! Sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkan sholat saat staycation, pemirsa. Hahaha.

mukena NAMIN HOTEL BANDUNGTE

Di depan lemari besar beserta rak tersebut, terdapat meja dan kursi. Meja tersebut bisa dibuka. Saat dibuka terdapat kotak-kotak yang sepertinya bisa untuk meletakkan aksesoris yang kita pakai, jam tangan, anting dan gelang. Plus ada cermin besar juga saat meja itu di buka ke atas. Konsep meja yang sangat menarik.

MEJA NAMIN HOTEL BANDUNG

Oh ya, di tengah antara meja dan lemari, ada sebuah pintu. Kamar yang saya tempati memang terdapat connecting door. Pintu tersebut tanpa kunci. Namun, jangan khawatir karena pintunya pun double kok. Kita tidak bisa membuka pintu kamar sebelah dan begitu pun sebaliknya. Aman. Tenang saja..

 

AREA KAMAR MANDI

Jujur, saat melihat area kamar mandi di kamar saya ini, saya cukup kaget karena di luar ekspektasi. Ekspektasi saya sama seperti kamar hotel keseluruhan, yaitu biasa saja. Ternyata kamar mandinya luar biasa desainnya cantik untuk sekelas hotel bintang tiga. Desainnya moderen, minimalis dengan pemilihan bentuk keramik dinding yang kekinian. Ukuran kamar mandi, menurut saya juga lumayan besar ya. Soal kebersihan, menurut saya sangat bersih. Mulai dari area wastafel, closet duduk sampai shower.

 

Shower

Saat membuka pintu kamar mandi, kalian akan melihat lagi sebuah pintu kaca. Pintu tersebut adalah menuju ruang mandi atau shower. Shower-nya ada dua, rain shower dan tipe shower dengan gagang. Air panas juga berfungsi dengan baik, tidak perlu menunggu lama untuk menunggu air panas keluar. Pengalaman menginap, pernah ada shower yang harus menunggu cukup lama untuk air hangat atau panas. Tetapi tidak dengan kamar ini. Ukuran area shower ini juga tergolong cukup besar ya. Saya bisa memandikan kedua anak saya tanpa harus senggol-senggolan. Alias bertiga saja masih terasa lega dan anak masih bisa ke sana-ke mari di dalam area shower tersebut.

 

Closet Duduk

Jika area shower tepat berada di depan pintu kamar mandi, area closet duduk terdapat di belakang pintu kamar mandi. Space-nya lumayan sempit. Hampir seukuran closet duduk itu sendiri. Uniknya ada dua washer. Fungsinya sama saja sih. Entah mengapa harus ada dua ya? Hehehe.

 

 

Wastafel

Di area wastafel ini terdapat peralatan mandi dan hair dryer yang tergantung di dinding. Untuk sekelas bintang 3, peralatan mandinya sangat lengkap karena juga menyediakan body lotion dan semua packagingnya pun bagusWastafelnya juga terdapat keran air panas.

 

 

FASILITAS LAIN DALAM KAMAR

Namin adalah hotel bintang tiga dan untuk fasilitas yang ada di dalam kamar cukup lengkap untuk hotel sekelasnya. Telepon berfungsi dengan baik, kecepatan wifi sangat oke juga, brangkas pun ada, meja belajar beserta kursi bahkan sofa pun ada. Oh ya, slippernya juga bagus loh. Jarang saya menemukan slipper yang bagus. Apalagi untuk hotel bintang tiga.

RESTORAN HOTEL

Harga hotel yang saya bayarkan kemarin sudah termasuk paket sarapan untuk dua orang. Sarapan berlangsung mulai dari pukul 6 sampai pukul 10 pagi. Letak restoran berada di lantai 2. Kebetulan tidak begitu jauh dari kamar yang saya sekeluarga tempati. Letaknya di depan lift lantai 2.

 

 

Saat tiba di resto, hanya ada beberapa tamu yang makan. Hanya ada sekitar 4 orang lah. Restorannya memang tergolong tidak terlalu besar, namun, sekali lagi saya katakan desainnya cantik bahkan memang sampai pada desain restorannya. Restorannya pun bersih kok.

 

 

 

Di restoran, ada dua area duduk, duduk di sofa dengan pemandangan menu makanan dan dapur, yang satunya duduk di kursi biasa dengan pemandangan jendela besar menghadap jalan raya dan rumah sakit Borromeus. Saya dan keluarga memilih duduk di dekat jendela. Nikmat sekali melihat pemandangan pagi hari yang cerah di Bandung sambil sarapan.

 

 

Untuk menu makanan sarapan, menurut saya kurang lengkap dan memang ya seperti standar sarapan hotel bintang 3 lainnya. Saat saya sarapan di sana, menunya ada sereal koko krunch, nasi putih, mie goreng, beberapa lauk yang saya lupa apa saja karena saya tidak ambil, lalu ada bubur ayam dan bubur ketan hitam. Terakhir, ada buah potong. Pilihan minuman tidak ada jus. Hanya air putih dan susu segar untuk sereal. Overall, makanan yang saya cicipi yaitu mie goreng, bubur ayam dan bubur ketan hitam rasanya enak, tidak hambar. Saya sampai mengambil mie gorengnya dua kali saking enaknya. Hihi.

PARKING AREA

Bagi tamu yang membawa mobil, tidak perlu khawatir soal parkir mobil. Lahan untuk parkir di Namin Hotel ini lumayan banyak dan bebas biaya. Lahan parkir ada dua pilihan tempat, yaitu di depan pintu masuk hotel dan basement. Untuk mobil yang diparkir di depan pintu hotel, tidak ada atapnya ya. Kalau kemarin sih, saya parkirkan mobil di basement. Biar mobilnya adem gak kepanasan. Hehe.

 

SO, WOULD I RECOMMEND NAMIN HOTEL BANDUNG?

So far, so good and i’m really enjoy when staying here, then the answer is YES.

Secara keseluruhan saya sangat nyaman stay di hotel ini. Lokasi hotel sempurna, kamar nyaman, bersih, kasur nyaman, ada mukena dan sajadah pula, plus makanan sarapan yang enak! Hanya masalah bantal saja yang saya tidak suka. Hal lainnya sudah sangat oke untuk hotel bintang 3. Terutama desain hotel dan kamar yang love banget deh. Namun, ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan yang mungkin menjadi prioritas utama orang lain sebelum memilih hotel.

Pertama, secara harga, harga normal kamar yang saya tempati di hotel Namin dalam kelas bintang tiga itu tergolong mahal ya. Hampir mendekati harga hotel bintang empat. Namun, jika dilihat dari segi lokasi yaitu di Dago dengan akses tempat belanja dan makan yang banyak, juga harga sudah termasuk sarapan dan ukuran kamar yang besar, harga hotel menjadi cukup masuk akal. So, jika tetap ingin mencoba hotel ini namun tidak mau membayar dengan harga normal yang ditawarkan, rajin cari promo hotel di aplikasi travel agen seperti tiket dan traveloka. Ok?

Kedua, desain hotel, kamar dan bahkan restoran memang menarik. Banyak spot keren di kamar untuk diabadikan dalam foto dan diunggah ke media sosial. Namun, jika diperhatikan lagi kualitas material dalam kamar saya kurang bagus, walaupun tidak dipungkiri secara desain kamar memang cantik. Contohnya di kamar yang saya tempati, lantai kayunya seperti tidak rata, sedikit terangkat dan beberapa cat di dinding finishing-nya kurang rapi. Ya, walaupun hal itu tidak menganggu kenyamanan saya dalam beristirahat sih. Hanya saja, itu mengurangi keindahan dalam kamar. Dan mungkin bagi beberapa tamu lain yang concern akan hal tersebut bisa dipermasalahkan, selain itu bisa mengurangi score hotel.

Well, sekian hotel story dari hellomamika kali ini. Cerita di atas murni berdasarkan kesan saya selama menginap di hotel ini. Mohon maaf jika beberapa penyataan yang saya tuliskan di atas menyinggung pihak tertentu.

Thank you for visit and reading my blog!

Best regards, 💋

2 Comments

Leave a Reply to Gita Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *